Senin, 28 Februari 2011

Tentang Kakak Terbaikku

Dia kakakku.
Kakakku satu2nya
Terpaut 3 tahun umurnya denganku.
Tapi kadang, aku merasa lebih dewasa dibanding dia.



Dulu, kami selalu sekamar tidur.

Selalu berantem sebelum nyenyak tidur
Meluncurkan beribu2 tendangan hanya karna berebut batas kasur
Menghabiskan berpuluh2 gantungan baju yang patah karna dipakai ibuku untuk menggebuk kami
Entah mengeluarkan berapa tangisan karna aku selalu menangis jika sudah dimarahi ibuku.

Ya, itu kami…

Berantem setiap hari, tapi itu kasih sayang yang ku rasa

Tukar nasi dengan 50 rupiah per sendok?

Ya, itu dulu.
Dulu, sebelum berangkat sekolah sarapanku selalu tidak habis
Dan itu sebab ibuku marah dan tidak membolehkan aku untuk sekolah
Untuk itu aku meluncurkan jurus jitu
Aku minta bantuan kakakku untuk menghabiskannya
Tapi kakakku tidak mau, karna dia juga harus menghabiskan sarapannya.
Akhirnya, 50 rupiah per sendok sebagai gantinya.
Walaupun aku tau itu sangat merugikan ku, tapi tak apa
Yang penting sarapanku habis dan aku bisa berangkat ke sekolah.

Pernah aku menunggu kakakku di depan kelasnya

Waktu itu aku kelas 2 dan dia sudah duduk di kelas 5
Aku tidak punya uang untuk jajan,
Aku tunggu dia di depan kelasnya, bermaksud untuk meminta uang
Tapi yang ada ibu guru yang menghampiriku, dan menanyakan aku sedang apa berdiri di depan kelas
Aku bilang : “aku nunggu mas andi keluar bu, mau minta uang buat jajan”
Bu guru jawab : “oo…kamu adiknya andi. Ya udah ini ambil buat kamu jajan”
Ya…ibu guru kelas 5 yang akhirnya memberiku uang bukan kakakku




Sekarang..

Usia telah beranjak
Kami sama2 berjuang mencipatakan bahagia di dalam rumah
Walaupun itu semua kami rasa sangat sulit
Tapi Alhamdulillah kami bisa lalui semua cobaan yang ada.
Berkat semangat, bahagia insya Allah kami dapat.




dan entah kenapa,

Sekarang…
Kakakku sering sekali termenung
Sekarang, kakakku jadi sering marah2
Ya, aku tau sebabnya.





Dan ini, sebuah tulisan untuk kakak terbaikku.






Mas, bersabarlah…

Sepahit apapun getir kehidupan yang kau rasa
Sesakit apapun luka yang kau derita
Sesusah apapun jalan yang kau telusuri
Tegarlah, seperti karang di lautan yang tak tergoyahkan riak gelombang

Mas, bersabarlah…

Aku ada, untuk membantu menghapus air matamu
Aku ada, menemanimu mengusir sepimu


Mas, bersabarlah…

Perpisahan itu bukanlah akhir dari segalanya
Tapi awal perjalanan mas tuk merangkai cerita baru
Kesedihan bukanlah gundukan tanah yang akan mengubur hatimu
Tapi perkasa langit yang akan menjunjung hatimu

Mas, bersabarlah…

Tak perlu mas takut…
Cengkramlah congkaknya mataharimu dalam genggaman teduhnya rembulanmu
Meski bintang-bintangmu telah terkoyak bersama luka deritamu
Kelak, dirinya kan bersujud menangis tak bisa mengurai air matanya

Mas, bersabarlah…

Tak perlu mas risau…
Yakinlah,
suatu saat akan kau temukan bersama takdirnya Tuhan
Dalam dekapan kedamaian dan cinta kasihNYA…

*gambar ini kuambil fotonya dari Mirota Batik - Yogyakarta

aku with my big brother...


senangnya ada dirumah :)

1 komentar:

  1. ^^d
    alamat blog nt dah di add di blog ane.... tukeran blog ^^

    BalasHapus